Hari
ke sebelas. Aku tidak melihatnya lagi malam ini.
Peni menghelakan nafas
berat dan menutup buku diarinya. Diregangkannya otot-otot tubuhnya yang kaku,
ia sudah ada di meja belajarnya selama lima jam tanpa merubah posisi. Belajar
dan mengecek kehadiran Kim, dan masih berharap laki-laki misterius itu akan
melewati rumahnya kembali.