Hai, mungkin ini masuk minggu ke dua dalam masa
karantina sebulan dua orang yang cupu =_= banyak hal yang terjadi, dan
karantina ini menjadi menguntungkan untuk hal itu. Untuk hasilnya, aku berharap
tidak buruk, setidaknya sampai tahun-tahun selanjutnya (ketinggian tuh
harapannya).
Selama ini, setahun kah? Lebih sebulan mungkin? Aku
belajar banyak tentang kehidupan remaja, aku merasa menjadi remaja saat-saat
itu, dimana masalah-masalah yang tidak berhasil aku hindari masuk dan
menyelinap dan beranak pinak dalam kehidupan anak yang saat itu masih berumur
16 tahun.
Pertama, jangan berharap pada orang lain. Berlaku
untuk semua orang, siapapun dia. Hal yang mengatakan ini pertama kali adalah
ayahku, dan dideskripsikan secara detail oleh baka, dan dipraktekkan langsung
oleh si jenius dan yah, karena semua ini aku mendapatkan kesimpulan bahwa
faktanya hal itu benar harus terjadi sebelum aku terjatuh dalam jurang, apa?
Jangan berharap pada orang lain. Buatlah harimu sendiri, jangan berharap balas budi karena suatu jasa yang
kita berikan, jangan meminta-minta seperti orang gila, bahkan orang gila pun
punya harga diri untuk tidak meminta-minta kan? Dan tentu saja, menaruh harapan
pada orang asing, temankah? Gurukah? Bahkan pacarkah? Pikirkan kembali kenapa
hubungan itu dinamakan pertemanan, murid-guru, pacaran, bukan untuk
berharapkan? Semuanya punya fungsi masing-masing.
Tapi, percayalah, orang tua adalah tempat yang baik
untuk berharap, karena langsung direstui oleh sang maha esa. Baikkah, jahatkah,
pemalaskah, mereka tetap akan menggenggam harapan yang kita minta dan berusaha
yang terbaik. Tentu, mereka juga berharap yang terbaik untuk kita, tugas kita
adalah, menjaga harapan itu dengan baik. Jangan kecewakan mereka, sejauh ini,
mereka adalah orang yang sangat aku percayai didunia ini. Mereka yang paling
tulus, dan mereka yang paling peduli. Untuk kekurangannya? Manusia punya
kekurangankan? Itu biasa.
Kedua, berusaha keraslah lebih dari siapapun dan kau
akan melihat hasilnya, ini kata yang paling aku sukai, bukan karena si pemiliknya
adalah seseorang yang hebat, tapi karena kalimatnya yang singkat dan jelas,
pertama kali aku mendapatkan ini jantungku berdegup kencang. Berusaha keras
lebih dari siapapun, berusaha keras, lebih dari siapapun.
Aku membuktikannya, aku berusaha keras siang malam,
melakukan kerja keras versiku, meraih apa yang gagal saat itu, dan akhirnya
dibanjiri oleh keberhasilan yang bertubi. Aku bahagia, mengingatnya, aku
menjadi tersenyum dan yang aku bayangkan adalah, kerja keras yang aku lakukan selama
ini adalah sesuatu yang sangat berharga, setiap tetes keringat dan air mata
adalah bukti kerja kerasku, berhasil adalah hasilnya, bahkan aku mendapatkan
banyak bonus.
berusaha keraslah lebih dari siapapun dan kau akan
melihat hasilnya, kata ini, menggetarkan hatiku, memacu semangatku, memancing
ambisiku, dan melatih kesabaranku. Kata ini juga mungkin, membuatku menjadi
kagum, juga senang dan penasaran.
Ketiga, Kegagalan adalah usaha yang kurang maksimal.
Inilah yang istilah yang memilki makna berbeda, dari ayahku. Kadang mendengar
ini aku kesakitan, dan menganggap apa yang aku lakukan selama ini sia-sia.
Tapi, ternyata itu adalah kesimpulan yang salah, maksudnya adalah, ketika kau
gagal berarti aku belum berusaha maksimal, dan yah, untuk beberapa hal, aku
menyadari itu dan mencoba untuk berusaha maksimal itu. Tentu aku bangkit dari
kegagalan dan kembali memegang apa yang seharusnya aku genggam dan alhasil,
diluar dugaanku, lebih dari apa yang aku inginkan, mendapatkan penghargaan dari
orang-orang yang aku hormati, disegani oleh orang-orang yang meremehkanku
sebelumnya, memberi pengaruh baik, dibanggakan, dan tidak diacuhkan seperti
sebelumnya, malah lebih di spesialkan lagi. Tapi, kegagalan awal dari
kesuksesan, juga adalah sebuah kata yang hebat, karena dari kegagalan kita
belajar untuk menjadi lebih baik dan meraih sukses.
Empat, Semua orang punya impian tak terbatas, kata
yang diucapkan oleh adik tomboyku. Dia dengan mantap mengatakan itu dihadapanku
dan di share nya di medsos miliknya.
Awalnya, aku menyangkal itu dan beranggapan bahwa itu Cuma omong kosong. Tapi,
ternyata itu juga suatu fakta. Ada kalanya kau menyukai sesuatu tapi kau tidak
berbakat dalam hal itu. Kau berbakat tapi kau tidak menyukai itu. Bagaimana dan
apa pilihannya, itu tergantung pada mimpi. Dan hasilnya, kerja keras dan
pengorbanan.
Lima, Bersiap untuk segala kemungkinan. Dariku.
Dulu, aku adalah seseorang yang egois, tidak ingin kalah, dan tidak mengakui
kegagalan. Sekarang aku sedikit mengubah polaku, gagal tentu membuatku kesal dan
kecewa, tapi aku tidak akan meratapi, tidak akan pernah lagi! Aku akan bangkit
lagi dan kalau bisa mencobanya lagi, meratapi tidak berguna, hanya menyayat
hati dan menciptakan kenangan pahit. Dan ketika aku berhasil, aku juga akan
bersiap, bersiap untuk masa depan yang akan aku hadapi karena keberhasilan itu,
aku tahu, ada seribu tantangan bahkan setelah kau berhasil bukan? Seorang
presiden juga bisa stress. Wkwkwk
Enam, Jadilah diri sendiri, dari malaikat tanpa
sayapku, ibu. seseorang mengatakan padaku, jangan iri pada kehidupan orang
lain, karena mereka juga sama-sama memiliki masalah, bahkan mungkin lebih dari
yang kita bayangkan. Banggalah menjadi diri sendiri, kita punya kelebihan,
kalau bukan dalam pelajaran eksakta, non eksakta, atau dalam kelembutan hati,
atau si pekerja keras atau si penceria hari. Memiliki sesuatu yang berbeda,
kalau kita bisa menikmatinya, itu akan menjadi suatu yang hebat.
Ini bukan postingan motivasi, tapi inilah yang aku
rasakan sekarang, banyak kegundahan dan ketakutan yang menghantui ku sekarang
karena masa depan. Tapi dibalik itu, aku sadar, bahwa aku punya energy positif
yang banyak dalam diriku. Dan inilah sedikit energy yang bisa kutuangkan dalam
kata-kata, energy yang membuatku merasa baik-baik saja dan tenang. Ketika aku
memikirkan ini, beberapa masalah hilang begitu saja dalam benak ini, dan kalau
datang lagi, aku akan memikirkan salah satu kalimat itu. Dan aku kembali merasa
baik-baik saja.
Baik-baik saja? Un, baik-baik saja untuk sekarang.
No comments:
Post a Comment