2.
Tujuan Percobaan
: Membedakan
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik disebut non elektrolit.
Kemampuan elektrolit menghantarkan
arus listrik dalam larutannya disebabkan oleh adanya ion – ion yang dihasilkan
dari reaksi ionisasi elektrolit dalam air.
Reaksi umum ionisasi dapat
dituliskan sebagai berikut :
AxBy (s) x Ay+
(aq) + yB x- (aq)
Reaksi ini tidak dapat terjadi pada
non elektrolit, di mana proses pelarutan pada non elektrolit hanya proses
pelarutan biasa, yang tidak disertai proses ionisasi.
Misalnya :
C6H12O6
(s) C6H12O6 (aq)
Semakin besar kemampuan elektrolit
terionisasi, semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi,
maka akan semakin kuat daya hantar listrik yang dihasilkan.
Elektrolit yang terionisasi sempurna
atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut
elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan
memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah.
Untuk membedakan larutan elektrolit
kuat dan non elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus
listrik ke dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu
pada alat uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan.
Larutan elektrolit kuat menghasilkan
gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan lampu.
Larutan elektrolit lemah tidak dapat
menyalakan lampu, tetapi menghasilkan gas pada kedua elektrodanya.
Larutan non elektrolit tidak dapat
menyalakan lampu atau menghasilkan gas pada elektroda.
4.
Alat dan Bahan :
a)
Alat yang digunakan :
§ 1 set alat uji elektrolit.
§ 3 buah gelas kimia 100ml.
b)
Bahan yang digunakan :
§ Larutan NaCl.
§ Larutan CH3COOH.
§ Larutan sukrosa.
5.
Langkah
Kerja
:
a.
Masukkan 50 mL larutan NaCl, CH3COOH, dan sukrosa masing – masing ke
dalam gelas kimia 100 mL.
b.
Rangkailah alat uji elektrolit sebagaimana gambar :
c.
Masukkan elektroda berturut – turut ke dalam larutan NaCl, CH3COOH, dan
sukrosa.(sebelum elektroda dimasukkan ke dalam larutan, elektroda harus dalam
keadaan netral dan kering).
d.
Amati perubahan yang terjadi pada elektroda dan lampu.
6.
Pengamatan
:
Hasil Pengamatan
No
|
Larutan
|
Pengamatan
|
Keterangan
|
|
Lampu
|
Elektroda
|
|||
1
|
NaCl
|
Menyala
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit Kuat
|
2
|
CH3COOH
|
Tidak Menyala
|
Ada Gelembung
|
Elektrolit Lemah
|
3
|
Sukrosa
|
Tidak Menyala
|
Tidak Ada Gelembung
|
Non Elektrolit
|
7.
Kesimpulan :
1.
Larutan NaCl yang dialiri arus listrik memiliki banyak gelembung dan
lampu menyala terang. Ini menunjukkan bahwa larutan NaCl termasuk elektrolit
kuat.
2.
Larutan CH3COOH yang dialiri arus listrik memiliki sedikit gelembun
g dan lampu tidak menyala. Ini menunjukkan bahwa larutan CH3COOH
termasuk elektrolit lemah.
3.
Larutan sukrosa yang dialiri arus listrik tidak terdapat gelembung dan
lampu tidak menyala. Ini menunjukkan bahwa larutan sukrosa termasuk larutan non
elektrolit.
No comments:
Post a Comment