sipnosis novel sang pemimpi
bosan baca novel setebal itu? mari, kita ringkas jadi cerpen yg menarik, yg biasanya disebut sipnosis guys. saat bermanfaat lo guys, coba pikir dari buku yg halamannya mencapai ratusan menjadi cerpen yg singkat dan jelas. dan ceritanya juga maju. inilah contoh dari "sipnosis sang pemimpi" semoga bermanfaat ya guys
Unsur
Ekstrinsik Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Pertama terbit: 2006
Jumlah Halaman : 292
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Pertama terbit: 2006
Jumlah Halaman : 292
Sipnosis Novel Sang
Pemimpi
Arai adalah sepupu jauh dari Ikal. Ia sudah tidak punya
keluarga lagi setelah ayahnya meniggal dunia, sejak itu Arai tinggal bersama
dengan keluarga Ikal. Betapa kuat hati Simpa Keramat ini, begitulah julukan
dari orang Melayu untuk seseorang yang hanya hidup sebatang kara dan tidak
memiliki keluarga lagi.
Sore harinya, Arai dan Ikal menuju pasar untuk membeli beras. Semua uang yang
mereka miliki dimasukkan ke dalam karung gandum. Di pasar, terlihat Mak Cik
Maryamah pemain biola yang sudah tua. Arai memerintahkan Ikal untuk
mengumpulkan semua uang itu. Ikal mengira Arai akan memberikan semua uang itu
kepada Mak Cik Maryamah tetapi tanpa disangka oleh Ikal, Arai menuju pasar. Ia
membeli terigu, gula dan lain – lain. Akhirnya semua bahan bahan itu diberikkan
pada Mak Cik.
Sore harinya, Arai dan Ikal menuju pasar untuk membeli beras. Semua uang yang mereka miliki dimasukkan ke dalam karung gandum. Di pasar, terlihat Mak Cik Maryamah pemain biola yang sudah tua. Arai memerintahkan Ikal untuk mengumpulkan semua uang itu. Ikal mengira Arai akan memberikan semua uang itu kepada Mak Cik Maryamah tetapi tanpa disangka oleh Ikal, Arai menuju pasar. Ia membeli terigu, gula dan lain – lain. Akhirnya semua bahan bahan itu diberikkan pada Mak Cik.
Di masjid pula Ikal dan Arai mengenal Jimbron yang gagapnya bukan main dan
sangat gila kuda. Jimbron juga sama seperti Arai, hidup sebatang kara dan tidak
punya saudara lagi. Sebetulnya, beliau adalah seorang pastor karena beliau
seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovanny. Rupanya setelah
sebatang kara seperti Arai, ia menjadi anak asuh sang pendeta.
Di masjid pula Ikal dan Arai mengenal Jimbron yang gagapnya bukan main dan sangat gila kuda. Jimbron juga sama seperti Arai, hidup sebatang kara dan tidak punya saudara lagi. Sebetulnya, beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovanny. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai, ia menjadi anak asuh sang pendeta.
Pendeta berdarah Italia itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan
Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke
masjid. Keheranan mereka yang kedua adalah Jimbron sangat menyukai kuda. Kata
orang-orang, ini berhubungan dengan sebuah film di televisi balai desa yang
ditonton Jimbron seminggu sebelum ayahnya wafat.
Pendeta berdarah Italia itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid. Keheranan mereka yang kedua adalah Jimbron sangat menyukai kuda. Kata orang-orang, ini berhubungan dengan sebuah film di televisi balai desa yang ditonton Jimbron seminggu sebelum ayahnya wafat.
Jimbron adalah pemuda yang mudah mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar
tentang kuda, maka telinga layunya sontak berdiri. Jimbron segera menjadi
pencinta kuda yang fanatik. Pernah suatu hari Taikong Hamin marah besar karena
di dalam buku TPA-nya hanya terdapat kuda, Taikong pun menghukum dia dengan
cara berlagak seperti kuda.
Jimbron adalah pemuda yang mudah mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar tentang kuda, maka telinga layunya sontak berdiri. Jimbron segera menjadi pencinta kuda yang fanatik. Pernah suatu hari Taikong Hamin marah besar karena di dalam buku TPA-nya hanya terdapat kuda, Taikong pun menghukum dia dengan cara berlagak seperti kuda.
Setelah mereka tamat SMP mereka melanjutkan tingkat SMA. Mereka juga bekerja
menjadi kuli bangunan yang hanya di gaji dengan sebungkus mie instan tiap hari
sebagai makan siang. Kadang mereka juga bekerja sambilan yaitu sebagai penjaga
tempat golf. Mereka juga pernah bekerja sebagai part time office boy di
kompleks kantor, hanya saja gaji mereka bisa telat berbulan.
Setelah mereka tamat SMP mereka melanjutkan tingkat SMA. Mereka juga bekerja menjadi kuli bangunan yang hanya di gaji dengan sebungkus mie instan tiap hari sebagai makan siang. Kadang mereka juga bekerja sambilan yaitu sebagai penjaga tempat golf. Mereka juga pernah bekerja sebagai part time office boy di kompleks kantor, hanya saja gaji mereka bisa telat berbulan.
Suatu ketika ketika Ikal berlari pulang sekolah, tiba – tiba dia berhenti di
depan restoran mie rebus di sana ia melihat dirinya sendiri, Arai dan Jimbron
sedang bekerja mencuci piring – piring kotor. Ketika berlari kembali, tiba –
tiba ia juga melihat 3 orang yang sama menjadi kernet. Ikal begitu kaget dan
langsung berlari pulang karena ia melihat orang lain menjelma menjadi dirinya
dan 2 orang sahabatnya.
Suatu ketika ketika Ikal berlari pulang sekolah, tiba – tiba dia berhenti di depan restoran mie rebus di sana ia melihat dirinya sendiri, Arai dan Jimbron sedang bekerja mencuci piring – piring kotor. Ketika berlari kembali, tiba – tiba ia juga melihat 3 orang yang sama menjadi kernet. Ikal begitu kaget dan langsung berlari pulang karena ia melihat orang lain menjelma menjadi dirinya dan 2 orang sahabatnya.
Semangat Ikal seakan surut untuk melanjutkan sekolah karena pada akhirnya ia
akan seperti apa yang dia lihat di resoran maupun tempat lain. Ikal menjadi
malas belajar dan sangat pesimis dalam kehidupannya. Karena pikiran yang
pesimis dan malas belajar itulah ia mempersembahkan kusir nomer 75 bagi
ayahnya. Sungguh sangat megecewakan, tetapi walau demikian ayah Ikal tetaplah
bangga pada anaknya.
Semangat Ikal seakan surut untuk melanjutkan sekolah karena pada akhirnya ia akan seperti apa yang dia lihat di resoran maupun tempat lain. Ikal menjadi malas belajar dan sangat pesimis dalam kehidupannya. Karena pikiran yang pesimis dan malas belajar itulah ia mempersembahkan kusir nomer 75 bagi ayahnya. Sungguh sangat megecewakan, tetapi walau demikian ayah Ikal tetaplah bangga pada anaknya.
Maka pada saat beliau mengambil rapot, beliau tetap seperti biasnya dengan
ritual yang telah sudah lama beliau lakukan. Sungguh sangat perih hati Ikal,
dengan sikap pesimisnya ia tertpuruk pada urutun 75. Ikal pun tak kaget jika
nanti ayahnya tidak datang, dan Arai pun marah padanya. Tapi ayah Ikal datang
dan seperti biasanya ia kemudian mengambil rapot dan langsung pulang. Arai
dengan emosinya memarahi Ikal karena telah mengecewakan ayahnya.
Maka pada saat beliau mengambil rapot, beliau tetap seperti biasnya dengan ritual yang telah sudah lama beliau lakukan. Sungguh sangat perih hati Ikal, dengan sikap pesimisnya ia tertpuruk pada urutun 75. Ikal pun tak kaget jika nanti ayahnya tidak datang, dan Arai pun marah padanya. Tapi ayah Ikal datang dan seperti biasanya ia kemudian mengambil rapot dan langsung pulang. Arai dengan emosinya memarahi Ikal karena telah mengecewakan ayahnya.
Setelah sekian lama berkerja sebagai tukang sortir, Ikal kembali rindu dengan
teman sekaligus sepupu jauhnya, Arai. Tahun – tahun berlalu, sampai akhirnya
Ikal bisa kuliah di UI. Pada saat kuliah di UI itulah Ikal bertemu dengan
Nurmala.setelah perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga
oleh Ikal Nurmala tiba – tiba menanyakan kabar Arai. Cukup bingung Ikal
menjawab pertanyaan itu, tapi pada akhirnya Ikal bisa mengatasinya. Setelah
lulus kuliah Ikal mengetahui bahwa ada pengumuman beasiswa stata dua, tanpa
pikir panjang Ikalpun mencoba mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu.
Setelah sekian lama berkerja sebagai tukang sortir, Ikal kembali rindu dengan teman sekaligus sepupu jauhnya, Arai. Tahun – tahun berlalu, sampai akhirnya Ikal bisa kuliah di UI. Pada saat kuliah di UI itulah Ikal bertemu dengan Nurmala.setelah perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga oleh Ikal Nurmala tiba – tiba menanyakan kabar Arai. Cukup bingung Ikal menjawab pertanyaan itu, tapi pada akhirnya Ikal bisa mengatasinya. Setelah lulus kuliah Ikal mengetahui bahwa ada pengumuman beasiswa stata dua, tanpa pikir panjang Ikalpun mencoba mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu.
Hari Wawancara pun tiba begitu gugup Ikal karena saingan Ikal adalah tamatan
mahasiswa yangcukup pintar – pintar. Tidak disangka pula riset yang dilakukan
Ikal mendapat pujian yang sangat bagusdari seorang Profesor. Selepas Ikal
keluar dari ruangan pewawancara dia kemudianmendengar suara yang cukup dia
kenal. Tanpa diduga pula bahawa itu memang suara Arai, sungguh tak disangka
setelah sekian lama tak bertemu akhirnya Ikal bertemu dengan Arai yang juga
sedang mengajukan beasiswa untuk kuliah di Eropa.
Hari Wawancara pun tiba begitu gugup Ikal karena saingan Ikal adalah tamatan mahasiswa yangcukup pintar – pintar. Tidak disangka pula riset yang dilakukan Ikal mendapat pujian yang sangat bagusdari seorang Profesor. Selepas Ikal keluar dari ruangan pewawancara dia kemudianmendengar suara yang cukup dia kenal. Tanpa diduga pula bahawa itu memang suara Arai, sungguh tak disangka setelah sekian lama tak bertemu akhirnya Ikal bertemu dengan Arai yang juga sedang mengajukan beasiswa untuk kuliah di Eropa.
Setelah sekian lama tak pulang ke Belitong kali ini Ikal dan Arai pulang
kembali ke kampung halamanya. Mereka bertemu Jimbron yang sudah menikah dengan
Laksmi dan mempuyai anak. Malamnya Ikal berjalan – jalan untuk menikmati suasana
yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti – nanti tiba, surat pengumuman
beasiswa akhirnya tiba. Perlahan – lahan Ikal mulai membuka surat itu dan
didapatinya ia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de Paris,
Sorbonne, Prancis begitu juga dengan Arai.
Setelah sekian lama tak pulang ke Belitong kali ini Ikal dan Arai pulang kembali ke kampung halamanya. Mereka bertemu Jimbron yang sudah menikah dengan Laksmi dan mempuyai anak. Malamnya Ikal berjalan – jalan untuk menikmati suasana yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti – nanti tiba, surat pengumuman beasiswa akhirnya tiba. Perlahan – lahan Ikal mulai membuka surat itu dan didapatinya ia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de Paris, Sorbonne, Prancis begitu juga dengan Arai.
Sekian,
terima kasih^^
FOLLOW ME!! @TASYAMARLIANI
thanks before :D
No comments:
Post a Comment